by Rina yunita
Jiwanya sepi,tak berhaluan
Membawa titik yang putih dan suci
Seakan tak ada noda di sekitarnya
Ketika rasa itu muncul semua berubah
Wanita yang anggun itu kini
Menjelma sebagai perempuan seutuhnya
Ingin hatinya melepas rasa itu
Pada pelabuhan hati yang terakhir
Di saat hatinya pilu,ia merasa sukmanya
Terombang ambing dalam penjara
Yang tak pernah ia bayangkan
Dan kini hanya dia yang tau
Betapa perihnya pahatan dalam hati
Yang terbelenggu
Kini wanita itu resah menunggu
Jawaban yang tak kunjung
Terujar . . . . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar