Sekapur sirih

Alhamdulilah blog ini dapat kami susun, blog ini merupakan sarana menggali, menyalurkan dan mengembangkan Sastra di Trenggalek di mana di sini di sajikan karya putra-putri Trenggalek, baik berupa Puisi mau pun cerpen, semoga hadirnya blog ini mampu di terima di hati para pembaca kususnya pecinta sastra dan semoga mampu memberikan manfaat karena setidaknya adanya blog Trenggalek Sastra ini merupakan salah satu bukti bahwa Trenggalek Kaya akan Sastrawan dan penulis-penulis baru.

Kamis, 10 September 2009

Masih kah kau ingat

Pelabuhan dari sudut ruas hati
Disini tempat terindah
Aku menanti
Untuk menguntai sehasta kata
merangkum sekuncup senyum
Mereguk secawan canda
di atas pilar pilar cita
Gemercik air rinduku
Menyapa
Mengharapmu kembali
Melantunkan suara hati
untuk menina bobok kan keraguan dari seribu ragu akan segenggam angan angan
Yang tergilas mataremaja
Terbelenggu harapan dalam ranntai kehidupan
dan bersandar di nisan hati dengan sebait ilusi
Menanti dibelai mimpi jelang pagi


Dengan Ceria

Kurangkum pilu selaksa
Pedih tawa . . .Teriring senyum
Perih . . .Tersayat pisau zaman . . .Pengebiri hati
Rantai waktu . . .Belenggu langkah ku
Mulut berbusaku . . .Tersumpal . . .Seikat mawar
Harus kah aku mati . . .?
haruskah . . .Ku hentikan langkah disini?
Saat senyumku tinggal sejengkal
Sirnakah mimpiku di telan pagi?
semoga waktu berkenan katakan
Ku ingin kembali dengan secawan canda
Meski takdir mimpi di telan pagi
Dan . . .Ku . . .Kembali . . .
Mengais mimpi di puing fiksi yang terisolir
Birahi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

arsip