Sekapur sirih

Alhamdulilah blog ini dapat kami susun, blog ini merupakan sarana menggali, menyalurkan dan mengembangkan Sastra di Trenggalek di mana di sini di sajikan karya putra-putri Trenggalek, baik berupa Puisi mau pun cerpen, semoga hadirnya blog ini mampu di terima di hati para pembaca kususnya pecinta sastra dan semoga mampu memberikan manfaat karena setidaknya adanya blog Trenggalek Sastra ini merupakan salah satu bukti bahwa Trenggalek Kaya akan Sastrawan dan penulis-penulis baru.

Sabtu, 28 November 2009

rudi dan caca

Hujan masih saja turun mengguyur malam yang semakin dingin,rudi duduk di sofa memandang keluar melalui jendela di sampingnya,seakan dia ingin mencari kemana bintang bintang bersembunyi.Di hisapnya rokok yang digamit disela telunjuk dan jari tengah tangan kanannya,dengan sebuah roman di tangan kirinya,dia ingin sekali menikmati roman yang di bacanya namun suara televisi di beranda rumahnya yang ditonton ibunya mengganggu konsentrasinya,terlebih suara gaduh anaknya yang di iringi bentakan bentakan istrinya benar benar tak bisa memberikan kenikmatan membacanya
"haruskah aku pergi keluar untuk bisa nikmat membaca?"
dalam hati katanya,seperti yang kemaren kemaren dilakukannya,karena bila dirumah dia tak bisa menikmati karena istrinya yang menuntut waktu dirumah untuk keluarga,bukan untuk roman atau hal lain kesukaanya yang tak bisa dia lakukan karena segala kesibukannya,rokok yang dihisapnya sudah hampir habis,sekali sedot lagi tinggal gabusnya,matanya celingak celinguk mencari asbak dimana,mungkin dia lupa menaruhnya dimana?Sedangkan istrinya tak pernah mau memperhatikan dan memperdulikan tentang asbak seperti tak pernah perduli juga merokok kesenangannya satu satunya hingga tak pernah memperhatikan isi kotak rokok suaminya,dan saat kotak rokok nya tak lagi sebatangpun berisi rudi harus menahan kecut mulutnya sampai dia membelinya sendiri nanti
Dalam kebisingan rumahnya rudi masih saja terus mencoba membaca roman di tangannya meskipun sulit untuknya bisa menikmati dan meresapi tiap tiap kata dan alur cerita yang memaksanya untuk berfikir tentang isi kalimat kalimatnya
"wah susah sekali membaca dengan suasana begini"
katanya lagi dalam hati setelah dia mendengar lagi suara anaknya yang rewel dan istrinya yang dia rasa kurang bisa bersabar memperlakukan anaknya,seringkali istrinya membentak bentak anaknya dan menjadikan anaknya sebagai pelampiasan kekesalan padanya,ya istrinya kurang bisa menerima jika dia dirumah sedang sibuk dengan roman dan buku bukunya,terlebih jika rudi sedang menulis.Dalam urusan ranjang istrinya memang tak ada duanya,kebutuhan kebutuhan pelayanan lain pun sangat sempurna,soal kecantikanpun tak ada tandingannya setidaknya dimata rudi,namun dalam hal ini,roman,novel,puisi dan cerita istrinya tak pernah mau mengerti,seakan akan tak mau perduli dengan kesenangan dan cita cita rudi menjadi penulis,seringkali tiap rudi menulis entah itu cerita atau puisi,istrinya selalu berprasangka lain,menuduh puisi puisi dan cerita cerita yang ditulisnya adalah apa yang sedang berlaku dalam hati dan kehidupan rudi,ya memang tak dapat dipungkiri puisi adalah cerminan jiwa dan seorang penulis tak jarang menuliskan kehidupannya meskipun tak semua tulisan murni dari jiwa dan kehidupannya melainkan berbekal dari pengalaman,kenyataan alam yang dilihatnya dimana dengan kepekaannya penulis mencoba melukiskan imajinasinya yang dia wujudkan dengan keindahan dalam rangkaian cerita maupun untaian kata kata
"seandainya dia bisa seperti caca"
rudi berkata lirih sambil menaruh roman diatas meja dan memungut sebatang rokok dan menyulutnya,dia hembuskan asap nya hingga menebar keseluruh ruang tamunya yang sekaligus menjadi ruang baca tulisnya.Rudi seakan ragu dengan dirinya,dengan cita citanya yang kurang mendapat dukungan dari istrinya.Dimana rudi karena besar minatnya untuk dapat menulis mengambil jalan kuliah setelah dia berkeluarga dan 9 tahun lulus dari Sma nya,sangat terlambat mungkin namun kata pepatah tuntutlah ilmu dari ayunan sampai diliang lahat,pepatah itulah yang dipegangnya.Namun istrinya selalu menduga duga buruk dan mencurigainya dengan kuliah rudi akan bermain gila,seperti kenyataan yang pernah terjadi tahun lalu saat istrinya mengetahui rudi ada main gila diluarsana meskipun sesungguhnya tak seburuk apa yang dituduhkan istrinya.Namun rudi tak dapat menjelaskannya karena apapun itu namanya rudi jelas jelas melakukan kesalahan yang tak dapat dipungkirinya hingga apapun penjelasannya tentu tak dapat di terima oleh istrinya yang terlanjur terbakar api cemburu
Dan oleh karena itu istrinya kurang memberikan dukungan pada kuliah rudi dan keinginan rudi menulis,rudi teringat pada caca temannya yang belakangan ini menjadi dosen dikampusnya,ya dosen mata kuliah bimbingan konseling yang dia dapatkan di semester 3,rudi mengenal caca cukup lama sebelum caca mengajar dikampusnya dan rudi pun tau caca bekerja sebagai konselor dan dosen di salah satu universitas di kota asalnya,hanya saja yang tak pernah rudi duga sebelumnya bahwa caca akan mengajar dia di kampusnya,dimana dulu sejak sebelum caca menjadi dosennya rudi sering konsultasi dan berbincang bincang tentang keinginannya menulis dan membahas berbagai macam tulisannya baik puisi,cerpen maupun novel nya yang itu tak dapat dia konsultasikan dengan istrinya yang tak pernah bisa memahami dirinya dan cenderung menaruh rasa curiga padanya dalam setiap tulisan tulisannya dulu dan terlebih pada sikap rudi saat ini.Ya,rudi seakan akan menutup nutupi sesuatu yang dia sembunyikan dari istrinya dan memang rudi seperti itu karena dia tak ingin istrinya tau kedekatan dan hubungannya dengan caca karena istrinya tak mungkin akan percaya jika dia mengatakan hubungannya dengan caca sebatas persahabatan dimana dia berkonsultasi tentang cerita ceritanya dan oleh karena itu rudi sangat malas menjelaskan pada istrinya yang seringkali bertanya tanya padanya dan dia memilih menghindar dan tidak menjawabnya karena tiap kali ujung ujungnya selalu menumbuhkan emosinya sedang dia tak ingin timbul pertengkaran pertengkaran dengan istrinya sebagaimana yang berlaku selama ini.Namun mungkin hal itu malah semakin membuat istrinya tambah bertanya tanya dan bertambah besar rasa curiganya.Rudi tak tau lagi harus berbuat apa,dia membuang puntung rokoknya,seandainya saja istrinya bisa seperti caca,sayang nya istrinya tak bisa mengerti dengan cerita cerita yang ditulisnya.Jangankan untuk hal itu,untuk mengerti dan menerima dia dengan kesibukannya saja tak bisa,sebagaimana selama ini,rudi yang tiap hari bekerja kemudian kekampus nya dan mengerjakan tugas tugas kuliahnya atau sekedar kerumah temannya untuk menulis cerita dan ditambah kesibukan dan urusan urusan lain yang harus di seleseikannya dimana itu menjadikannya sering telat pulang bahkan pulang larut malam dan saat dirumahpun rudi masih sibuk dengan tulisan dan buku bukunya yang itu semua menjadikan dia seakan akan sangat jauh dengan keluarganya dan terkesan tak punya waktu untuk keluarganya sedang istrinya tak bisa rela menerima itu semua sehingga hal itu menjadikan bertambah beban fikirannya
"seharusnya kau membantu meringankan beban fikiranku,bukannya menambah beban fikiranku"
itulah yang terkadang sering rudi ungkapkan pada istrinya tiap kali saat istrinya bertanya macam macam dan tak dapat di jelaskannya karena mungkin memang istrinya tak bisa menerima penjelasannya saat dia sudah benar benar capek dengan semua aktifitas yang dijalaninya dan sebenarnya dia ingin segera beristirahat atau menikmati sisa sisa malam dengan istrinya dan ingin memanfaatkan dari seditkit waktu sisanya.Namun hanya pertengkaran,perdebatan dan perlakuan yang membuat dia semakin berat berfikir dan taklagi bisa beristirahat sesuai yang di inginkannya
"sesungguhnya aku tak menuntut banyak padamu dan mengharuskan kau membantu beban fikiranku jika itu kau tak mau ataupun tiada mampu,aku cukup hanya dengan pengertianmu saja"
kata rudi pada istrinya kala waktu istrinya mencercanya dengan berbagaimacam pertanyaan mulai dari aktifitasnya apa saja,dia kemana saja hingga pulang telat dan larut malam sampai termasuk pertanyaan tentang sms atau nomor nomor di hp nya dimana ada beberapa nomor yang terpaksa harus dia catat di otaknya karena tak ada lagi tempat di phonbooknya yang telah dipenuhi nomor nomor temannya yang tak dapat dia hafal diluar kepala.Malam itu rudi kembali teringat awal perkenalannya dengan caca dan bagaimana jalan hubungan persahabatan mereka
Rudi juga teringat satu kalimat yang dulu dia dapat dari almarhum papanya,lelaki dalam arti suami pekerjaannya sangatlah jauh lebih ringan bila dibandingkan pekerjaan seorang istri dimana seorang suami bekerja mulai terbit matahari sampai terbenam matahari namun seorang istri bekerja mulai terbit matahari sampai terbenam mata suaminya,dan mungkin bisa lebih dari itu,tepatnya bukan mulai terbit matahari tapi sebelum terbit mata suami yaitu mulai menyiapkan sarapan dan lain sebagainya sampai terbenam mata suaminya dimana terkadang juga saat suaminya terjaga dia juga harus siap bekerja melayani suaminya,mungkin untuk urusan satuhal ini ya dan dia dapat dari istrinya namun soal tenggelam matanya?Istrinya cenderung terlebih dulu tidur jauh sebelum dia berangkat tidur,tak seperti caca temannya yang terkadang tak tidur karena menunggu rudi mengirim cerita barunya yang akan dia kirim melalui email dan akan dia baca untuk dibahas esuk harinya,lagi lagi rudi hanya bisa berandai andai tentang caca meskipun dengan perandaiannya bukan berarti rudi suka pada caca atau memiliki hubungan khusus dengan caca karena secara logika rudi tak mungkin tertarik pada caca,gadis gendut dengan kacamata tebalnya dan kalau dilihat dari kecantikan mungkin 6 dibanding 8 bila dibandingkan dengan istrinya meski rudi tak pernah mau membanding bandingkan istrinya atau membanding bandingkan temannya,selain itu kehidupan sosial dan status caca yang jauh diatasnya,dia hanya mahasiswa,seorang bapak yang hampir berusia kepala 3 meski kurang 3 tahun sedang caca seorang dosen yang masih muda belia dan dari keluarga kaya.Dan itupun terkadang membuat rudi minder berteman dengan caca namun karena caca sering berkata"jangan memandang atau menilai persahabatan dengan status,jabatan atau harta karena aku tak memperdulikan dan membedakan sahabat dengan itu"
itulah yang membuat rudi sampai saat ini masih bersahabat baik dengan caca selain dia membutuhkan konsultasi pada caca yang berprovesi sebagai seorang konselor,seperti pada awal perkenalan yang menjadikan keakrapan mereka





Ingin kutuliskan puisi tentang hujan
dan ku katakan tentang keindahan
indahnya hujan
nikmatnya hujan
bersama hadirmu kawan
namun tak lagi dapat kulukiskan mentari yang indah berseri
bintang bintang yang berpijar dimalam hari
adakah indahnya hujan jika kau tiada disini


Hujan
karya Tosa Saputra

Hujan . . .
Kini kau datang
Setelah lama dinantikan
Indahnya hujan jika kau disini
Nikmatnya hujan bila kau menemani
Hujan akan tersenyum
melihat kita bersama merasakan tiap tetesnya
Hujan . . .
Siramilah tanahku
Biar tumbuh benih yang kutanam
Pupuklah dengan kasihmu
Rawatlah dengan cintamu
Agar bersemi daun kehidupanku
bila nanti musim berganti
mungkinkan datang hujan lagi
Namun hujan ini,tak akan mampu mengganti jejakmu di hati
sinar mentari pun takkan mengeringkan tapak tapak luka ini
hujan temanilah perjalananku


Dan dengarlah doa ku kini
kuharap diamini
ya Tuhanku
berkahilah pernikahan sahabatku ini
jadikanlah keluarga sakinah membawa rohmah
selamat menempuh hidup baru
nurani dan devi
Puisi ini kutulis untuk sahabat yang menikah 24 nopember dan dirayakan di prigi tanggal 29

Ingin kutulis dan kunyanyikan lagu baru
lagu yang tak seperti biasa kunyanyikan
lagu yang bisa kunyanyikan setelah penyanyi menyanyikan dan semua telinga mendengarnya
aku ingin membuat lagu baru
lagu tentang ceritaku
lagu perjalananku
lagu perjuangan
untuk mengisi album kehidupan
namun lagu mana yang harus ku tuliskan
lagu baru apa yang akan ku ciptakan
sedang telingaku terlanjur akrap dengan lagu lagu itu
dan bibirku terlalu terbiasa dengan lagu lagu yang biasa kutirukan
lagu lagu lama
tak ada lagu baru yang dapat kuciptakan
tak ada hal baru yang bisa kutuliskan
hanya lagu lagu lama
dan aku hanya jadi penikmat lagu itu
tanpa mampu kumunculkan lagu baru
lagu kehidupanku
lagu tentang musim yang datang dan berlalu
lagu ku bersama mu





TAWARAN MENULIS:
MAJALAH SENI DAN BUDAYA KIDUNG
DEWAN KESENIAN JAWA TIMUR
EDISI 15 : MENYINGKAP AKAR-AKAR PERSOALAN TEATER DI JAWA TIMUR

Majalah Kidung terbuka untuk umum. Naskah dikirim dalam
bentuk file dokumen ke sekretariat Dewan Kesenian Jawa Timur Jl. Wisata Menanggal Surabaya 60234 (Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jatim) atau melalui email:majalahkidung@yahoo.com.
Pengiriman naskah disertai biodata lengkap dan file foto diri (sertakan foto
pendukung bila perlu). Naskah yang dimuat akan mendapatkan honorarium sepantasnya.

Rubrikasi Majalah Kidung:

1.Liputan Utama (diisi oleh Tim Redaksi)
2.Liputan Khusus (diisi oleh Tim Redaksi)
3.Esai Budaya (terbuka untuk umum)
4.Esai Seni Rupa (terbuka untuk umum)
5.Esai Tari (terbuka untuk umum)
6.Esai film (terbuka untuk umum)
7.Esai Teater (terbuka untuk umum)
8.Esai Musik (terbuka untuk umum)
9.Esai Sastra (terbuka untuk umum)
10.Puisi (terbuka untuk umum)
11.Cerpen (terbuka untuk umum)
12.Karya sastra etnik (terbuka untuk umum)
13.Wawancara (diisi oleh Tim Redaksi)
14.Liputan Seni Budaya (diisi oleh Tim Redaksi)
15.Preview (diisi oleh Tim Redaksi)
16.Resensi buku seni/sastra (terbuka untuk umum)

Deadline tanggal 5 Desember 2009.


Informasi :
Sekretariat Dewan Kesenian Jatim
d.a.Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jatim
Jl.Wisata Menanggal Surabaya 60234
Telp/fax 031- 855 4304
Senin s.d Jumat, pukul 09.00-16.00 wib

Contact person:
-Riadi Ngasiran, Pemimpin Redaksi, 081 7933 55 23
-Kukuh Yudha Karnanta, Redaktur Pelaksana, 081 793 44 752
-Ribut Wijoto, Pemimpin Umum, 0857 4 64 82 883
-Abdul Malik, Sekretaris Redaksi, 081 80 3230 472

Nb:
Redaksi menunggu kiriman foto pementasan teater Jawa Timur. Foto dilengkapi data: judul, naskah, sutradara, tempat, nama kelompok teater, fotografer, sinopsis singkat. Foto dikirim ke :majalahkidung@yahoo.com.
Terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

arsip