Sekapur sirih

Alhamdulilah blog ini dapat kami susun, blog ini merupakan sarana menggali, menyalurkan dan mengembangkan Sastra di Trenggalek di mana di sini di sajikan karya putra-putri Trenggalek, baik berupa Puisi mau pun cerpen, semoga hadirnya blog ini mampu di terima di hati para pembaca kususnya pecinta sastra dan semoga mampu memberikan manfaat karena setidaknya adanya blog Trenggalek Sastra ini merupakan salah satu bukti bahwa Trenggalek Kaya akan Sastrawan dan penulis-penulis baru.

Rabu, 17 Februari 2010

jeruk purut

Jeruk Purut

Malam mulai larut
kenapa rembulan kini cemberut
bintang pun mulai beringsut
mungkin takut kekasihnya direbut
padalah semua esuk pagi pasti terenggut
angin malampun ingin mengumpat Bedebah
sementara nyanyian malam selalu berkata biarlah
tapi kenapa sibuyung mendesah
adakah hatinya gundah
mungkin hatinya resah
atau mungkin terlalu lelah
memandang gerak awan yang tak mau mengalah
langit kini telah berubah
andai bisapun menjadi merah
seperti pipi buyung yang tersiram air bah
aku hanya diam memandang
dengan mata berkunang kunang
tanpa sadar kutarik sebuah benang
ku ikatkan pada sijeruk purut
yang kuharap benang itu kan menjadi sehelei rambut kala pagi menjemput
namun benangku tak sekuat dawai hidupku
benangku terputus oleh bibir bulan yang cemberut
akhirnya aku harus menurut
walaupun harus ditertawakan semu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

arsip