Wayang kurang dalang episode gejolak asmara dan dendam kesumat aradea
29 Juni 2010 jam 0:19
Membaca catatan imam ben radjadin berjudul srikandi mencari cinta episode 6 mendorong ku untuk segera menerbitkan cerita yang kemaren kujanjikan yaitu gejolak asmara dan kesumat dendam sang aradea.
Ketika itu,setelah aradea dihidupkan kembali oleh batara kresna
"terimakasih ki dalang kau telah merubah ceritaku hingga aku dihidupkan kembali,sekarang kau berhenti ndalang dulu sementara,biar aku yang akan menuliskan ceritaku sendiri"
kata aradea pada kidalang
"jangan sembrono kau aradea,tak boleh membuat cerita keluar kodrat"
"tenang saja,aku tau pakem cerita,yang jelas aku akan membalas dendam ku pada para punggawa kerajaan cempala dan pada para pundawa termasuk pada ibunya"
mendengar aradea akan membalas dendam pada ibunya batara kresna mencoba menasihatinya
"aradea,tak baik menyimpan dendam,apalagi pada ibunya pandawa,ibumu juga,sudahlah lupakan saja semua,buatlah cerita baru yang lebih menyenangkan,kau tentu akan mendapatkan kesenangan dan ketenteraman dg berteduh disamudera Allah"
"ach,batara kresna,lama lama kata katamu seperti kata kata imam ben radjadin,kau mencontek ya?Jangan jangan puisinya kau colong juga?"
"aradea,jangan asal bicara,masak ada cerita kresna nyolong"
"aku tidak asal bicara,bukankah kau juga pernah mencuri putri keraton?,dendamku adalah urusan ku,para punggawa cempala telah menuduhku menyamar jadi srikandi dan juga menuduhku mencuri puisi orang cempala,sudah aku pergi saja"
tanpa pamit aradea meninggalkan kidalang dan batara kresna,tujuan aradea hanya satu,negeri cempala untuk membantai para punggawa negri cempala dan para pundawa agar dapat merebut srikandi dari tangan arjuna.
Ditengah jalan dia bertemu dewi kunthi
"aradea . .,aradea,berhenti sebentar,kau mau kemana"seru dewikunti.
Aradea kemudian secepat kilat menginjak rem
"ada apa ibu kunti,aku mau membunuh para pandawa"
"jangan anak ku,pandawa itu saudaramu,lagi pula pakem cerita kau berperang melawan pandawa tidak sekarang tapi nanti saat barata yuda"
"ya sudah kalau begitu tidak akan kubunuh mereka sekarang,biar malaikat maut mencabut nyawa mereka nanti saat barata yuda,tapi aku mengusik ketenangan mereka sekarang dan akan membunuh arjuna sekarang"
lantas aradea menginjak pedal gas.
Hrung hrung hrung,suara mesin menderu dan tak lama kemudian aradea sampai diterminal,sejenak dia berhenti hendak mampir dulu diwarung kopi.Diwarung itu ternyata sudah ada kidalang
"lhoh dalang sempel,kau disini juga rupanya"sapa aradea.
"iya,aku tau kau akan mampir kesini makanya kutunggu kau disini"
"hei,ada apa lagi ini,kau juga akan menghalangiku?"
"tidak aradea,aku hanya akan bertanya padamu mengapa kau sangat ingn melawan istana cempala dan para pandawa,karena aku tak yakin,jika itu kau lakukan karena kau memang ingn menetapi janji ksatria mu pada para korawa,ataupun melampiaskan dendammu pada mereka juga termasuk membalas sakit hatimu pada kunthi yang dulu telah membuang mu"
"oh rupanya kau ingn tau,ki dalang aku akan perang melawan pandawa,tapi aku hanya akan membunuh arjuna,aku telah janji pada kunthi,tentu kau tau alasan utamaku selain membalas dendam adalah merebut srikandi"
"aradea kau mencintai srikandi?Kau tak ingin dia bahagia,kau tak ingin dia tenang dan senang?Cinta macam apa itu,dan kalau arjuna mati ditanganmu itu merubah pakem cerita,bukankah kau tau itu"
"ya sudah kalau begitu,biar nanti barata yuda,aku mengalah saja,biar mati ditangan arjuna.Biar srikandi bahagia"
"nah begitu dong,lupakan demdam mu,banyak kawan lain menunggu puisi puisimu"
aradea kemudian pulang kerumahnya,mempelajari lagi buku buku sastera,karena besuk mau ujian mata kuliah puisi,prosa fiksi dan drama.
Sedang kidalang langsung mulai bekerja,mbongkar kampas rem mburi kanan dan ngeban mburi kiri,jelas wayangan sampai jam 4 pagi,alamat besuk siang tidak kerja lagi.
SEKIAN
Sekapur sirih
Alhamdulilah blog ini dapat kami susun, blog ini merupakan sarana menggali, menyalurkan dan mengembangkan Sastra di Trenggalek di mana di sini di sajikan karya putra-putri Trenggalek, baik berupa Puisi mau pun cerpen, semoga hadirnya blog ini mampu di terima di hati para pembaca kususnya pecinta sastra dan semoga mampu memberikan manfaat karena setidaknya adanya blog Trenggalek Sastra ini merupakan salah satu bukti bahwa Trenggalek Kaya akan Sastrawan dan penulis-penulis baru.
Sabtu, 17 Juli 2010
Wayang kurang dalang kanti lampahan Dewi Srikandi kembar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
arsip
BAB
- artikel puisi (1)
- cerpen (6)
- esai (1)
- filsafat (5)
- geguritan tosa (1)
- Kontras (2)
- Lomba Puisi (11)
- Novel.Melan-Conys (3)
- pengertian puisi (1)
- Puisi Anak Kompas (10)
- puisi Aura (5)
- puisi terkenal (1)
- puisi TOSA (107)
- sejarah (1)
- tentang puisi (1)
- wayangan (2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar