Bara Hati
oleh Tosa Poetra pada 24 Februari 2011 jam 17:53
Di antara rerintik hujan dan gemuruh guntur,dengarkan sebait puisi tentang galau hati yang mendesau seperti angin menderu di pepucuk bambu
butir butir pasir dan tepung kanji,adakah beda jika tak pernah meraba,air dan api adakah sama
bila bara telah menyala,air tak mampu memadam sebelum segala dilumat dibakar habis dan dimusnahkan seperti kayu menjadi abu,seperti besi menjadi debu
dan seperti itu hati lebur menjadi debu dibakar ketidak perdulian
bangsa menderita ; sengsara,terluka dengan kemiskinan meraja dan ribuan bencana yang terus mendera
sedang kau cuma bisa berfoya,berpesta,kenyangkan perutmu dengan gasak uang negara
semua kau korupsi,segalanya kau manipulasi untuk kepentingan peribadi tanpa perduli
dengar gemuruh guntur,lihat rerintik hujan
guntur itu gemuruh hatiku dan rintik hujan itu air mata bangsa
Sekapur sirih
Alhamdulilah blog ini dapat kami susun, blog ini merupakan sarana menggali, menyalurkan dan mengembangkan Sastra di Trenggalek di mana di sini di sajikan karya putra-putri Trenggalek, baik berupa Puisi mau pun cerpen, semoga hadirnya blog ini mampu di terima di hati para pembaca kususnya pecinta sastra dan semoga mampu memberikan manfaat karena setidaknya adanya blog Trenggalek Sastra ini merupakan salah satu bukti bahwa Trenggalek Kaya akan Sastrawan dan penulis-penulis baru.
Jumat, 18 Maret 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
arsip
BAB
- artikel puisi (1)
- cerpen (6)
- esai (1)
- filsafat (5)
- geguritan tosa (1)
- Kontras (2)
- Lomba Puisi (11)
- Novel.Melan-Conys (3)
- pengertian puisi (1)
- Puisi Anak Kompas (10)
- puisi Aura (5)
- puisi terkenal (1)
- puisi TOSA (107)
- sejarah (1)
- tentang puisi (1)
- wayangan (2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar