Naak . . . .
Sekian sudah hidup ini memberi arti
Makna yang tersirat dalam garis-garis,perspektif,subyektif
Naak,kan ku kayuh batas yang tak pernah berbatas itu
Naak kan ku genggamkan,kan kuteguhkan arti arti yang mematri sanubari
Naak,kan kujaga bianglala agar tetap menjadi kokoh
menggantung-gantungkan harapan atas masa depanmu,naak
Meski senja kini sudah terlalu memerah
Meski kisah-kisahku sudah mulai mengerut
Untuk mengalirkan setetes pijakan hidup lagi,
Naak,
Tapi tetaplah,lukislah sebuah kebenaran,lewat tangan tangan putihmu
yang membawa sebongkah tanah kering
dan hasrat hasrat serta impian yang tertinggal
Tapi tetaplah,lukislah kebenaran,lewat senja senja yang kamu pijaki
dan kesunyian kesunyian yang mengiringi
Naak,pasti
Aku akan terus menggali dan menggali untukmu
Tentang masa masa sejarah yang indah
tentang romansa romansa kehidupan yang cerah
Tentang kekayaan kekayaan rasa yang masih terpendam
Naak,
Pejamkan saja matamu
Agar aku bisa tau,bahwa jiwamu punya segalanya
Punya sinar cerah yang memancar begitu indah
Untuk tegaknya arah Nusa dan Bangsa
Hingga Akupun . . .
Sanggup menggalinya untukmu
Oh . . .Anakku . . . . . . . .
Sekapur sirih
Alhamdulilah blog ini dapat kami susun, blog ini merupakan sarana menggali, menyalurkan dan mengembangkan Sastra di Trenggalek di mana di sini di sajikan karya putra-putri Trenggalek, baik berupa Puisi mau pun cerpen, semoga hadirnya blog ini mampu di terima di hati para pembaca kususnya pecinta sastra dan semoga mampu memberikan manfaat karena setidaknya adanya blog Trenggalek Sastra ini merupakan salah satu bukti bahwa Trenggalek Kaya akan Sastrawan dan penulis-penulis baru.
Senin, 31 Agustus 2009
puisi pingkan h
Nak . . . !!(sajak untuk muridku) bay Pingkan hendrayana
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
arsip
BAB
- artikel puisi (1)
- cerpen (6)
- esai (1)
- filsafat (5)
- geguritan tosa (1)
- Kontras (2)
- Lomba Puisi (11)
- Novel.Melan-Conys (3)
- pengertian puisi (1)
- Puisi Anak Kompas (10)
- puisi Aura (5)
- puisi terkenal (1)
- puisi TOSA (107)
- sejarah (1)
- tentang puisi (1)
- wayangan (2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar