putri cinderela

Sebentar lagi dini hari
ku tau kau harus segera pergi
sebelum keretamu berubah menjadi labu
dan gaun indahmu kembali menjadi baju lusuh berdebu

putri cinderela
sebelum kau pergi
tinggalkanlah sepatu kacamu
agar esuk pagi ku dapat mencarimu
untuk kusunting sebagai permaisuriku
dan biarlah malam ini kau temani mimpiku
disana kita kembali berdansa
kupegang pinggangmu yang indah seperti biola
kutatap matamu yang mempesona
dan kita bercumbu mesra
bersama tiap dentingan asmara
hingga mentari menjemput mimpiku
dan membawamu pergi jauh
tenggelam kedasar hatiku

kududuk termenung bersama sepatu kacamu
berulang kusebut lirih namamu
dengan penuh harap kau kan muncul dari lobang sepatu kacamu
dan kau akan menyapaku
selamat pagi pangeranku
mari tidur lagi
mengejar mimpi yang telah pergi
untuk menyambung kisah yang terpenggal tadi

dan kuikuti tanganmu membimbingku menuju peraduanku
tanpa kuperduli matahari sudah tinggi
kubiarkan kau menina bobok kan ku dengan dendang asmaramu
membuaiku dengan sejuta gita cinta
namun semua hanya sekejap mimpi
kau hadir kemudian pergi
dan kembali ku tersadar disamping sepatu kacamu

putri cinderela
kan ku telusuri tiap sudut kota
lekuk lekuk semua lembah
mungkin disana kan ku temukan kau di antara melati desa

putri cinderela
datanglah sekali lagi saja
agar dapat ku tanyakan
disudut hati mana kau berada
agar dapat ku temukan keabadian disana
sedamai hadirmu di hatiku
senja itu