Sekapur sirih

Alhamdulilah blog ini dapat kami susun, blog ini merupakan sarana menggali, menyalurkan dan mengembangkan Sastra di Trenggalek di mana di sini di sajikan karya putra-putri Trenggalek, baik berupa Puisi mau pun cerpen, semoga hadirnya blog ini mampu di terima di hati para pembaca kususnya pecinta sastra dan semoga mampu memberikan manfaat karena setidaknya adanya blog Trenggalek Sastra ini merupakan salah satu bukti bahwa Trenggalek Kaya akan Sastrawan dan penulis-penulis baru.

Sabtu, 17 Juli 2010

puisi

Mencoba berbagi tentang Puisi
Bagikan
Kamis pukul 21:26 | Sunting Catatan | Hapus
Diunggah melalui Facebook Seluler
Puisi,kalau di penggal tiap suku kata terdiri dari tiga suku kata
Pu-i-si
dimana:
Pu:putih
i:indah
si:singkat,si:berisi
-Putih disini berarti polos jujur berkata apa adanya tanpa di paksa tanpa dibuat buat
-indah disini berarti mengandung unsur keindahan baik bentuk,kata,maupun makna,dimana indah tentu relatif
-singkat disini berarti tidak berbelit belit,atau tidak memboroskan kata kata atau dengan kata lain mengungkap sebanyak banyaknya dengan kata sesedikit mungkin,
-berisi disini dimaksud bermakna,mengandung pesan baik tersirat maupun tersurat

keindahan masing masing memiliki penilaian baik secara diksi,narasi,tipografi maupun isi
-narasi yaitu bagaimana cerita itu dilukiskan oleh pengarang
-tipografi bagaimana puisi itu dituliskan,coba tengok puisi viva pancasila,yang hanya terdiri dari rangkaian huruf V,juga puisi berbentuk gambar kerbau yang terbuat dari potongan tempelan judul berita hangat di koran,juga puisi berbentuk garis dan kotak kotak karya danarto,juga susunan kata pada puisi mantra milik sutardji.
-putih,polos atau jujur jadi teringat pada satu puisi yang dibacakan pak widi dosen Stkip pgri Trenggalek,entah karya siapa aku lupa karena tak punya bukunya,inilah puisinya

kemaren daun jati itu berguguran satu satu
daun jati itu menutupi batu batu
daun jati dan batu batu itu di abadikan sang waktu.

Begitu polos menuliskannya tanpa kata kata yang sulit dipahami,dengan kata kata sesederhana itu mampu mengungkapkan keindahan dan kenyataan yang ada,dimana penulis sungguh sangat peka mengangkat kenyataan sampai pada daun jati dan batu batu yang mana jika dilihat secara sekilas hanya menceritakan tentang daun jati dan batu
namun jika coba kita cermati secara konteks dan skemata tentu dapat kita temukan bahwa itu sesungguhnya adalah lukisan kejadian di negeri kita ini dimana
-kemaren daun jati itu berguguran satu satu,jelas nyata daun yang berguguran itu daun tua,yaitu pejabat pejabat kawakan yang mulai turun jabatan semisal srimulyani atau mereka yang telah meninggal dunia semisal H.M soeharto
-daun jati itu menutupi batu batu,jelas bukan batu itu suatu yang keras,dimana dengan gugurnya daun jati(sri mulyani,soeharto)menutup semua kekerasan,kejelekan yang mana dengan itu kasus kasus tak terungkap
-daun jati dan batu batu itu diabadikan sang waktu,dimana telah nyata semua keburukan itu ada tiap waktu dan abadi di negara kita.

-Kepolosan juga nampak ku dapat pada puisi sahabat kita restu kentus yang berjudul tembang di dalam tambang yang mana dia mengungkapkan dengan sangat jujur kejadian yg ada dalam pertambangan emas yang dia olah sarat dengan bermakna.
-juga pada sajak sahabat penyair kuncoro
-teringat juga pada sajak sajak kang bagus prana yang singkat sederhana dan penuh makna
-keindahan juga sangat nampak dilukiskan kang hudan hidayat ketika dia mengungkapkan lampu dengan kata matahari malam
-indahnya diksi juga sangat nampak pada sajak sajak rid doank,arganita,coma fana,penyair langit,firanda,riani kasih juga pada kang arif,bintang kejora,bungispo,bidadari laut dan kawan lain yang tak dapat kusebutkan karena keterbatasan memoriku dimana disajak sajaknya yang sarat pilihan kata personifikasi,sinestesia dan metafora serta rima,meski terkadang aku kurang dapat memahami makna dan arti kata yang ada karena kebodohan seorang penyair desa.
-juga nampak indah sajak sajak kang wayan jengki sunarta yang sering menggungkap tentang metafora yang mana yang dia maksud yaitu memadukan dua kata sehingga menjadi lain makna.Dimana hal ini kalau menurutku dalam sastra jawa di sebut dwilinggo misalnya Raja kaya jika dipenggal raja berarti penguasa,kaya berarti memiliki banyak namun ketika di padukan Raja kaya berarti Hewan peliharaan:sapi,kerbau kambing.
-ini mengingatkanku pada kang bonari yang selalu memarahiku ketika aku menulis geguritan/puisi jawa yang mana aku selalu salah ketika menuliskan kata memakai vokal a atau o pada misal kata jawa sapa=siapa,yang selalu kutulis sopo padahal jelas dalam tulisan jawa untuk menulis sapa itu tak perlu tambahan sandangan sedang menulis sopo itu memakai taling talung misalkan pada kata kolam..Lagi lagi aku masih juga bingung kali ini mencontohkannya,semoga kang bonari mengoreksi nanti
-singkat,berisi mengingatkan ku pada sajak sajak kawan ku puisi inunesia dan nwu gabriel juga kang bagus prana yang juga lagi mengingatkan pada pak widi yang mencontohkan

Malam lebaran
bulan di atas kuburan

yang mana puisi itu dibuat pada tahun 65 dimana pada malam lebaran terjadi pembantaian besar besaran(peristiwa G30S PKI)

aku menulis juga sajak semacam

sair tak sempurna
Indonesia

juga pada

surat buat pak de wan
bacalah sebelum memutuskan.

Jujur ku akui aku kurang dapat bermain kata indah dan sajak panjang karena ketika kucoba menulis dengan kata kata yang kurasa indah dan panjang disitu terkadang pesan ku hilang dan nampak aku membolak balik kata
-seperti kata sahabatku nurani yang selalu memakiku aku ini penyair ndeso hanya dapat membolak balik kata,menyamanyamakan rima,juga mengatakan puisiku puisi jadul dalam komentarnya pada puisiku Judul dia bilang Puisi Judul sair jadul,wkwkwkwk

semoga sedikit yang kubagikan karena jika banyak banyak otakku tentunya tak muat karena tak seluas samudera Allah seperti kata kang imam ben rajda din,
bicara kang imam jadi teringat Dewi srikandi yang menafsirkan isi puisi puisi yang kutulis,
-ingat juga pada kawan penikmat puisi,laksmisitaresmi.Semoga sedikit yang kubagi ini dapat diterima dan berkenan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

arsip